INDRA PENGECAP

Judul : Indera Pengecap (Alat Indera)
Hari/Tanggal :1 November 2007
Tujuan : 1. Untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia.
2.Untuk mengetahui variasi waktu sensasi pada reseptor pengecap.

I.Pendahuluan
Landasan Teori
Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran.
Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir, khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana setiap organ berhubungan.
Nampaknya seolah-olah kita mengecap dengan ujung syaraf pada lidah, mendengar dengan saraf dalam telinga dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.
Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua gerakan khusus sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring.
Lidah terletak pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat syaraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Sementara dorsum merupakan permukaan melengkungpada bagian atas lidah. Bila lidah digulungkan ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguale, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan maka ujung lidah berbentuk bulat.
Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005)
Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di langit-langit lunak.(Kimball.WJ.1992)
Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air.
Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor adalah:
a. Bagian tepi depan merasakan manis
b. Bagian belakang merasakan pahit
c. Bagian samping merasakan asam
d. Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

II.Pelaksanaan Praktikum
Alat dan Bahan
A.Alat
1. Stopwatch
2. Kertas tisu
3.Lidah Praktikan

B.Bahan
1. Gula
2. Jeruk nipis
3. Garam
4. Obat
5. Permen
6. Air

C.Cara Kerja
a. Digunakan lidah yang paling tegas/tajam terhadap masing-masing bahan
b. Dibersihkan lidah dengan tisu.
c. Dioleskan/diletakkan bahan keberbagai tempat dipermukaan lidah dan ditandai lidah yang merasakannnya
d. Dengan memberi tanda
e. (++++)Paling Terasa
(+++) Terasa
(++) Kurang Terasa
(+) Tidak Terasa

III.Hasil dan pembahasan

A.Hasil
1.Data Kelompok
Tabel 1 Menentukan daerah tegas/tajam terhadap masing-masing bahan.
No Bahan Ujung Lidah Tepi Lidah Depan Tepi lidah Belakang Pangkal Lidah
1 Gula ++++ ++ + ++
2 Garam + ++++ + +
3 Jeruk Nipis ++ ++ ++++ +++
4 Obat + ++ +++ ++++
5 Rimbang + ++ +++ ++++
6 Kopi + ++ +++ ++++
7 Sawo mengkal + +++ ++ +++



Tabel 2 Mengenal waktu pada reseptor pengecap
No Bahan Waktu
Lidah Basah Lidah kering
1 Gula 7,64 detik 15,31 detik
2 Garam 6,81 detik 30,20 detik
3 Jeruk Nipis 4,35 detik 15,01 detik
4 Obat 11,61 detik 26,01 detik
5 Rimbang 1,00 detik 32,63 detik
6 Kopi 6,97 detik 14,18 detik
7 Sawo Mengkal 12,11 detik 28,16 detik
Rata-rata 7,21 detik 23,07 detik

B.Pembahasan
Pada hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah yang paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla-papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada bagian tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat terhadap rasa asin. Pada jeruk nipis yang paling merasakan adalah tepi lidah belakang dan pangkal lidah hal ini dikarenakan kedua reseptor tersebut merespon rasa asam pada jeruk nipis yang merupakan kombinasi dari rasa manis dan pahit. Pada obat, kopi, sawo mengkal dan rimbang, reseptor yang paling peka adalah pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan obat, kopi, sawo mengkal dan rimbang yang memiliki rasa pahit yang berhubungan dengan reseptor pada pangkal lidah.
Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan bahwa keadaan lidah lembab lebih cepat merasakan reseptor dari pada keadaan kering. Hal ini dikarenakan bila terdapat kelembaban pada lidah maka reseptor akan lebih cepat larut, bereaksi dan menimbulkan rasa.
Sebagai mana dikatakan dalam literatur Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005)
Pada data kelas, umumnya gula dan permen dirasakan pada ujung lidah, hal ini dikarenakan oleh ujung lidah terdapat papilla-papila pengecap kuat rasa manis Sedangkan pada garam rasa yang kuat umumnya adalah pada tepi lidah depan hal ini dikarenakan adanya papilla pengecap yang sensitive terhadap rasa asin pada tepi lidah depan. Ketidak homogenan hasil praktikum dikarenakan oleh kelelaian praktikan. Pada obat, data homogen didapat bahwa lebih kuat dirasakan pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan pada pangkal lidh didapat papilla kuat rasa pahit. Sedangkan pada sample jeruk nipis, umumnya terasa pada tepi lidah depan dan tepi lidah belakang karna sensasi jeruk nipis adalah kombinasi rasa pahit dan manis.
Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir, khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana setiap organ berhubungan.
Nampaknya seolah-olah kita mengecap dengan ujung syaraf pada lidah, mendengar dengan syaraf dalam telinga dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.
Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua gerakan khusus sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring.
Lidah terletak pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat syaraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Sementara dorsum merupakan permukaan melengkungpada bagian atas lidah. Bila lidah digulungkan ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguale, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan maka ujung lidah berbentuk bulat.
Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005)
Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di langit-langit lunak.(Kimball.WJ.1992)
Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air.
Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor adalah:
e. Bagian tepi depan merasakan manis
f. Bagian belakang merasakan pahit
g. Bagian samping merasakan asam
h. Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)
IV.Penutup
A.Jawaban Pertanyaan

1. Gambarkan permukaan lidah beserta keterangannya!
2. Berdasarkan pengamatan pada percobaan 2. Yang manakan yang lebih peka antara lidah lembab dan kering? Beri alasan
3. Bagai mana kepekaan pangkal lidah terhadap rasa manis,asim dan asam?
4. Mengpa permukaan lidah memiliki kepekaan terhadap rasa?

Jawab:
1. Gambar:

Keterangan:
a. Uvula
b. Pelatum Keras
c. Pelatum lunak
d. Papila Fungiformis
e. Papila filiformis
f. Kuncup rasa asin
g. Kuncup rasa manis
h. Kuncup rasa Pahit
i. Kuncup rasa asam

2. Yang lebih peka terhadp rasa adalah keadaan lidah yang lembab karena keedaan lembab dapat mempercepat reaksi kimia yang terjadi. Atau dapat membantu mempercepat larutnya zat kimia hingga menjadi kemoreseptor rasa pada indera pengecap.
3. Rasa manis lebih peka dirasakan pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla pengecar rasa manis yang kuat.
Rasa asin terletak pada tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepidepan lidah mengandung papil pengecar rasa asin yang kuat.
Rasa asam dapat dirasakan padaUjung belakang lidah karena papil pemgecapnya lebih kuat merasakan rasa asam pada bagian tersebut.
4. Perukaan lidah memiliki kepekaan terhadp rasa karena memiliki papilla pengecap sebagai indera untuk kemoreseptor zat-zat yang masuk kedalam mulut.

B.Kesimpulan

1. Bagian-bagian lidah terdapat puting kemoreseptor adalah:
i. Bagian tepi depan merasakan manis
j. Bagian belakang merasakan pahit
k. Bagian samping merasakan asam
l. Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

2. Lidah yang lembab lebih cepat merasakan sensasi rasa bila dibandingkan dengan lidah kering karena kelembaban pada lidah dapat mempercepat pelarutan reseptor kimia. Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.


DAFTAR PUSTAKA

Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta

Kimball.W.J.1991. Biologi Umum 2. Erlangga: Jakarta

Pearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: Jakarta

0 komentar: